Sedangkan untuk gigi dengan angka atas akan cocok digunakan ketika anda ingin berkendara lebih cepat, karena pada kondisi ini mesin akan bekerja lebih ringan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa anda tak boleh menggunakan gigi angka atas saat melewati jalanan menanjak dengan beban banyak. Sebab gigi dengan nomor atas hanya akan membuat mesin mobil lebih kencang namun tak kuat.
Lalu bagaimana jika salah satu bagian mobil yang berhubungan dengan perpindahan gigi tersebut mengalami kerusakan? Tentu saja akan sangat membuat tidak nyaman.
Dan salah satu bagian mobil yang sering kali mengalami masalah hingga menyebabkan perpindahan gigi menjadi sulit adalah master kopling. Master kopling sendiri jauh lebih baik dibanding dengan kopling biasa, karena ketika digunakan lebih nyaman.
Bagian mobil yang satu ini terbagi menjadi 2, yaitu bagian atas yang berada di bagian dalam mobil dan menempel pada bodi mobil, sedangkan satunya menempel pad bagian bawah mobil.
Dan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada master kopling adalah kebocoran. Ketika master kopling bocor inilah, dampak pertama yang akan terjadi adalah sulitnya perpindahan gigi.
Karena, ketika master kopling bocor, maka master kopling tidak akan menekan bagian garpu kopling dengan baik. Padahal garpu kopling adalah salah satu bagian vital dari proses perpindahan gigi. Akibatnya, perpindahan pun akan sangat lamban atau bahkan tak direspon.
Umumnya, kerusakan pada master kopling ini terjadi karena seal kopling atau piston kopling yang sudah aus atau tak layak pakai. Dan biasanya, bagian ini akan aus ketika sudah melebihi batas waktu tertentu (untuk pemakaian normal). Namun untuk mobil yang sering digunakan pada jalur eksterim, seal master bisa saja aus dalam jangka waktu yang cukup pendek.
Nah untuk menghindari hal ini, hal terbaik yang harus anda lakukan adalah dengan sering enganti minyak rem. Ya, karena master kopling cukup berbeda dengan kopling biasa, dimana master kopling menggunakan minyak rem untuk cara kerjanya.
Sehingga, ketika minyak rem sudah tak stabil akibatnya kinerja master kopling pun menjadi terganggu. Untuk penggantian minyak rem sendiri bisa dilakukan setiap 40.000 km sekali.
Lalu mengapa tidak berbataskan dengan waktu, malah jarak tempuh yang menjadi patokan? Karena daya kerja sebuah mobil dengan mobil lainnya akan berbeda. Bayangkan jika anda memiliki 2 mobil, satu mobil sering digunakan untuk keseharian. dan satu mobil lainnya hanya digunakan 1 kali dalam seminggu. Apakah komponen kedua mobil tersebut memiliki peluang rusak yang sama besarnya? Tentu saja tidak.
Dari situlah, jarak tempuh sebuah mobil menjadi patokan. Karena ketika dua buah mobil memiliki jarak tempuh yang sama banyaknya, persamaan kemungkinan kerusakannya pun cenderung lebih besar.
Selain itu, menjaga kebersihan mobil juga merupakan salah satu car agar master mobil tetap awet. Sebab mobil yang kotor terutama pada bagian bawahnya, akan menyebabkan master kopling (bawah) cepat rusak.
Dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan sering melakukan service maka kemungkinan terjadi kerusakan pada bagian-bagian mobil menjadi lebih kecil. Dan dengan begitu, masalah master kopling bocor yang menyebabkan perpindahan gigi terganggu pun akan dengan mudah terdeteksi dan dibenahi.
0 komentar:
Posting Komentar