Meski begitu, membawa kendaraan kamu ke bengkel umum terkadang belum tentu menjadi solusi terbaik. Apalagi jika bengkel tersebut memiliki montir "nakal", yang membuat Sahabat mengeluarkan dana besar-besaran untuk kebutuhan yang tak seberapa. Karena itulah, agar kamu bisa terhindar dari kejadian menyebalkan seperti ini, perhatikan tanda-tanda montir bengkel "nakal" berikut ini:
Montir Tidak Menjelaskan Secara Rinci Mengenai Kondisi Kendaraan
Seorang montir pastinya paham betul mengenai seluk beluk kerusakan mobil, bahkan hingga ke detail terkecil sekalipun. Apalagi dengan penggunaan komputer sebagai alat bantu check up, maka kondisi kesehatan kendaraan kamu pastinya sudah bisa langsung terdeteksi dengan cepat.
Lalu, bagaimana jika montir tidak menjelaskan secara rinci mengenai kondisi kendaraan kamu? Lebih baik kamu tanya mengenai kondisi kendaraan mobilmu hingga se-detail mungkin, meskipun sebenarnya kamu tidak terlalu paham kerusakan yang dimiliki. Jika masih saja montir tak menjawab secara rinci mengenai kondisi kendaraan, segera pindah dan carilah bengkel resmi kendaraan.
Montir Mengatakan Kondisi Mesin Kendaraan Rusak Parah.
Seiring mobilitas kamu yang semakin tinggi dan penggunaan BBM dibawah standar pabrikan memang secara tak langsung mengurangi kondisi mesin kendaraan. Karena itulah, dibutuhkan servis secara berkala agar kendaraan bisa terus optimal terjaga. Sayangnya, untuk membuat kendaraan optimal kembali, bagian mesin harus mendapatkan perbaikan yang cukup banyak. Inilah yang seringkali menjadi alasan para montir "nakal" menakut-nakuti pemilik kendaraan bahwa tunggangannya mengalami kerusakan parah pada bagian mesin.
Nah, jika hal ini terjadi, pastikan dulu jika memang benar mesin kendaraan kamu sudah perlu mendapatkan perbaikan secara intensif. Atau, lebih mudah bawa kendaraan kamu ke bengkel resmi, agar bisa lebih memastikan kondisi mesin kendaraan. Dan terakhir, selalu jaga kondisi mesin mobil kamu dengan mengikuti instruksi dari pabrikan mengenai standar penggunaan oli dan BBM yang disarankan.
Montir Mencoba Mengganti Parts Diluar Kebutuhan
Pernahkah kamu mengalami kejadian dimana seharusnya kamu hanya perlu mengganti parts kecil dari kendaraan, tetapi malah berakhir mengganti parts-parts lain yang sebenarnya masih dalam kondisi baik dan aman. Jika hal ini terjadi, bisa jadi kamu dikerjai oleh montir "nakal" di bengkel tersebut.
Untuk menghindari hal ini, biasakan selalu mengetahui secara pasti bagian mana saja yang rusak dari kendaraan kamu. Selain itu, jika ada permintaan untuk mengganti parts lain dari kendaraan, periksa dahulu apakah memang benar-benar dibutuhkan untuk menggantinya dengan yang baru atau tidak. Sebab, kamu bisa menghemat biaya servis jika memang parts yang diminta montir tak perlu diganti saat itu juga.
Mengganti Parts Kendaraan Dalam Jumlah Banyak
Mengganti parts kendaraan secara teratur memang wajib dilakukan, demi menjaga kesehatan dan reliabilitas kendaraan kamu. Tapi jika dihadapi dengan penggantian parts dalam jumlah yang banyak, maka bersiap-siaplah untuk tersiksa karena biaya yang perlu kamu keluarkan di bengkel jadi membengkak.
Agar bisa menghindari kejadian seperti ini, tanya montir yang mengurusi kendaraan ketika kamu membawa mobil ke bengkel, apakah diperlukan untuk mengganti parts secara keseluruhan atau hanya bagian-bagian tertentu saja. Selain itu, pastikan montir yang mengurusi kendaraan memperlihatkan kondisi fisik dari parts yang perlu diganti.
Montir Merekomendasikan Spare Part yang Kurang Meyakinkan
Saat terjadi penggantian parts dalam kendaraan, seringkali spare part yang direkomendasikan oleh montir terdengar asing di telinga, sebagai pengganti spare part original keluaran pabrikan yang seringkali mahal harganya. Tapi, apakah kamu rela kendaraan kamu menggunakan spare part yang diragukan merek dan kualitasnya?
Untuk itulah, alangkah baiknya kamu cari tahu lebih awal mengenai spare part apa yang direkomendasikan oleh montir. Selain itu, selalu utamakan menggunakan spare part original keluaran pabrikan, agar kondisi kendaraan kamu jauh lebih baik. Tetapi, jika harus berakhir pada merek aftermarket, selalu gunakan merek yang memang terkenal spesialis dan memiliki kualitas yang setara dengan spare part original, atau yang lebih dikenal dengan istilah OEM (Original Equipment Manufacturer).
0 komentar:
Posting Komentar